banyak orang yang meyakini bahwa pencak silat diciptakan oleh orang

Banyakahli sejarah menyatakan bahwa Pencak Silat pertama kali ditemukan di Riau pada jaman kerajaan Sriwijaya di abad VII walaupun dalam bentuk yang masih kasar. Seni beladiri Melayu ini kemudian menyebar ke seluruh wilayah kerajaan Sriwijaya, semenanjung Malaka, dan Pulau Jawa. Di Indonesia sendiri terdapat dua istilah dasar untuk pencak Pencaksilat adalah sebuah gerakan yang digunakan untuk mempertahankan diri sendiri khususnya dan untuk melindugi orang-orang disekitar kita. selain gerakan yang menantang, pencak silat juga memiliki nilai kendahan dan nilai seni yang tinggi. berbeda dengan gerakan perlindungan yang lainnya seperti taekwondo, karate, dan bentuk aliran fight yang lainnya. Banyakahli sejarah menyatakan bahwa Pencak Silat pertama kali ditemukan di Riau pada jaman kerajaan Sriwijaya di abad VII walaupun dalam bentuk yang masih kasar. Seni beladiri Melayu ini kemudian menyebar ke seluruh wilayah kerajaan Sriwijaya, semenanjung Malaka , dan Pulau Jawa. Assalamualaikumdulur dulurInilah KUMPULAN LAGU YANG DICIPTAKAN OLEH PATA PENDEKAR PENCAK SILAT ( PAGAR NUSA, PSHT, KERA SAKTI ) #pagarnusa#psht#kerasakti#RI Search Ilmu Khodam. Yang kami maksud Ilmu Spiritual Aliran Putih adalah aliran yang meyakini bahwa Ilmu khodam merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana cara untuk mendapatkan khodam tertentu dengan tujuan membantu memudahkan hajat seseorang It will be bound to your soul and into your eternal service Free USPS First Class Shipping on all US order of 25 Namun, bukan berarti hal itu adalah Vay Tiền Trả Góp Tháng Tư Nhân. Sejarah Pencak Silat – Pencak silat adalah sebuah seni bela diri asli nusantara. Seni bela diri tradisional yang satu ini ini memiliki pamor yang begitu luas, baik secara nasional hingga kancah internasional. Pencak silat diketahui menjadi salah satu bela diri yang cukup populer di beberapa negara, misalnya seperti Malaysia, Brunei, dan Singapura, Filipina selatan, dan Thailand selatan sesuai dengan penyebaran suku bangsa Nusantara di masa lalu. Pencak silat sendiri awalnya terinspirasi dari sebuah keterampilan suku asli tanah air pada saat berburu dan berperang. Para suku asli tanah air dahulu menciptakan banyak gerakan yang secara langsung terinspirasi dari gerakan para binatang untuk dapat bertahan hidup di hutan. Namun, perkembangan pencak silat melahirkan banyak variasi gerakan, mulai seperti pukulan, tendangan, bahkan juga kuncian. Induk organisasi dari pencak silat di Indonesia adalah Ikatan Pencak Silat Indonesia atau disingkat IPSI yang didirikan pada tanggal 18 Mei 1948. IPSI bisa dikatakan juga sebagai salah satu organisasi silat tertua di dunia. Sementara itu, organisasi yang menjadi wadah dari berbagai federasi pencak silat di seluruh belahan dunia biasa disebut Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa Pesilat, yang dibentuk pada tanggal 11 Maret 1980 oleh para negara pendiri, seperti Indonesia, Singapura, Malaysia dan Brunei Darussalam. Seni bela diri ini pada dasarnya hadir berkat pengaruh budaya Tionghoa, Hindu, Buddha, hingga Islam. Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki aliran pencak silat yang khas. Misalnya seperti, daerah Jawa Barat yang memiliki pencak silat aliran Cimande dan Cikalong, Jawa Tengah dengan aliran Merpati Putihnya, hingga Jawa Timur yang terkenal dengan aliran PSHT dan Perisai Diri. Pencak silat selalu menjadi cabang olahraga yang dilombakan dalam ajang empat tahunan nasional di Indonesia, yakni Pekan Olahraga Nasional PON. Tidak hanya itu, sejak tahun 1987, pencak silat juga hampir selalu dilombakan dalam ajang Pesta Olahraga Asia Tenggara yang biasa disebut SEA Games. Sementara itu, di luar Indonesia sendiri masih ada banyak penggemar pencak silat dari berbagai negara, seperti Australia, Belanda, Jerman, dan Amerika Serikat. Berkat pamor yang dikenal baik hingga berbagai penjuru dunia, tepat pada tanggal 13 Desember 2019 lalu, The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization UNESCO menetapkan bahwa pencak silat sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia Intangible Cultural World Heritage. Setelah berhasil mendapatkan pengakuan dari dunia Internasional sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia, sekarang ini pencak silat memiliki peluang yang cukup besar untuk selalu dipertandingkan dalam ajang olahraga internasional, seperti Olimpiade. Namun, bagaimana sebenarnya awal mula atau sejarah pencak silat itu sendiri? Berikut ini akan disajikan sejarah pencak silat sebagai salah satu bela diri kebanggaan masyarakat Indonesia. Yuk simak selengkapnya. A. Sejarah Pencak SilatB. Aliran Pencak Silat1. Persaudaraan Setia Hati Terate PSHT2. Pencak Silat Pagar Nusa3. Pencak Silat Perisai Diri4. Pencak Silat Merpati Putih5. Silat Tapak Suci Putera Muhammadiyah6. Pencak Silat CimandeC. Tujuan Pencak Silat1. Mengembangkan Pendidikan Mental dan Spiritual2. Mengembangkan Aspek Bela Diri3. Mengembangkan Aspek Seni4. Pengembangan Olahraga5. Pengembangan Pendidikan Para ahli sejarah pencak silat Indonesia memperkirakan bahwa bela diri ini sudah ada sejak abad ke-7 Masehi. Sejarah pencak silat pada awalnya berkembang dari kemampuan suku asli Indonesia dalam berburu dan perang yang biasa menggunakan alat perang seperti parang, perisai, dan tombak. Penemuan tersebut pun sesuai dengan sebuah artefak senjata dari zaman Hindu Buddha yang dipenuhi dengan pahatan dan relief bergambar kuda-kuda, sebagai gerakan dasar pencak silat yang juga terdapat di Candi Borobudur dan Candi Prambanan. Kemudian, pada sekitar abad ke 14, pencak silat mulai berkembang dengan sangat pesat hingga mencapai seluruh nusantara. Seni bela diri ini dibawa dijadikan sebagai bahan latihan di spiritual di berbagai pesantren oleh para penyebaran ajaran islam. Tidak hanya itu, pencak silat mendapat pengakuan sebagai bela diri yang telah menjadi para penduduk berani berperang melawan para penjajah. Ada banyak tokoh yang ikut dalam proses pengembangan dan mewarnai pencak silat di era masa lalu. Beberapa tokoh tersebut, yaitu Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teungku Chik di Tiro, Teuku Umar, Tuanku Imam Bonjol, hingga para pendekar dari kaum perempuan seperti, Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia. B. Aliran Pencak Silat Seiring berjalannya waktu, seni bela diri pencak silat di Indonesia mengalami banyak perkembangan. Hal ini bisa kita lihat dari banyak sekali aliran dalam pencak silat, mulai dari yang tertua hingga yang baru dibentuk. Dengan semakin banyaknya aliran pencak silat menjadi salah satu tanda kekayaan nilai-nilai budaya yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia. Nah, berikut ini adalah beberapa aliran seni bela diri pencak silat yang ada di Indonesia, antara lain yaitu 1. Persaudaraan Setia Hati Terate PSHT Aliran pencak silat yang pertama adalah Persaudaraan Setia Hati Terate atau sering disebut dengan PSHT. PSHT sendiri telah ada di Indonesia pada saat masa Indonesia belum merdeka. Hanya saja, secara resmi aliran pencak silat ini baru berdiri pada tahun 1903 oleh Ki Ngabehi Soeromihardjo atau yang lebih dikenal sebagai Eyang Suro dengan nama Djojo Gendilo Tjipto. Sementara itu, tepat pada tahun 1917, berubah nama menjadi Persaudaraan Setia Hati . Nama Setia Hati sendiri dapat dimaknai sebagai sebuah kesatuan tunggal yang ada dalam hati dan pikiran manusia, tentunya bagi manusia yang memiliki orientasi kepada Tuhan. Sementara, makna Terate atau yang perwujudan nyata dari bunga teratai bisa diartikan sebagai sebuah jenis dari keindahan dan keagungan bunga yang hidup dalam situasi dan kondisi apapun. Sebagai salah satu aliran pencak silat tertua di Indonesia, PSHT sendiri lebih memiliki semboyan persaudaraan antara manusia. Tidak hanya itu, PSHT juga mengombinasikan antara seni bela diri dengan ajaran spiritual seperti ilmu kebatinan atau spiritualitas. 2. Pencak Silat Pagar Nusa Selanjutnya, aliran pencak silat nomor dua ialah Pagar Nusa. Pagar Nusa sendiri sudah sejak dahulu ada di lingkungan pesantren Nahdlatul Ulama NU. Selain Pagar Nusa, sebenarnya terdapat banyak aliran silat di kalangan NU sendiri. Sementara itu, nama Pagar Nusa diketahui merupakan singkatan dari Pagar NU dan Bangsa. Berkat keberagaman tersebut pada akhirnya membuat Pagar Nusa menjadi sebuah wadah perkumpulan pencak silat di bawah NU tepat pada tahun 1986. Beberapa ragam dari pencak silat Pagar Nusa, yaitu Pagar Nusa Gasmi, Pagar Nusa Batara Perkasa, Pagar Nusa Satria Perkasa Sejati atau Saperti, dan lain sebagainya. 3. Pencak Silat Perisai Diri Selanjutnya, aliran pencak silat yang ketiga yaitu Perisai Diri. Dibentuk pada 2 Juli 1955 di Surabaya, Jawa Timur, Perisai Diri merupakan salah satu aliran pencak silat tertua di Indonesia yang didirikan oleh RM Soebandiman Dirdjoatmodjo, putra bangsawan Keraton Paku Alam. Sebelum mendirikan Perisai Diri, RM Soebandiman Dirdjoatmodjo sendiri melatih silat di lingkungan Perguruan Taman Siswa. Beliau secara langsung diminta oleh pamannya, Ki Hajar Dewantara untuk mengajarkan ilmu bela diri kepada para siswa Taman Siswa. Perisai Diri memiliki beberapa teknik yang mengandung sekitar 156 aliran silat dari berbagai daerah di Indonesia. Berbagai aliran pencak silat tersebut juga dikombinasi dengan sebuah aliran dari China yang sebelum sudah dipelajari oleh dirinya sendiri, yaitu aliran Shaolin atau dikenal juga Siauw Liem. Para anggota Perisai Diri diajarkan teknik bela diri yang efektif dan efisien, mulai dari memaksimalkan tangan kosong maupun penggunaan pada senjata. Dengan motto “Pandai Silat Tanpa Cedera”, Perisai Diri dikenal sebagai aliran pencak silat yang memiliki metode praktis yaitu latihan serang dan hindar. 4. Pencak Silat Merpati Putih Berikutnya, aliran pencak silat yang keempat adalah Merpati Putih. Merpati Putih sendiri dikenal sebagai aliran pencak silat yang dilakukan dengan tanpa senjata dan alat atau bisa disebut tangan kosong. Merpati putih pada awal diajarkan secara khusus untuk Komando Pasukan Khusus Kopassus di setiap kesatuan Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ABRI. Hanya saja, aliran pencak silat ini lambat laun mengalami perkembangan dan semakin banyak dipelajari oleh masyarakat Indonesia Merpati putih sebenarnya merupakan singkatan dari istilah “Mersudi Patitising Tindak Pusakane Titising Hening”. Apabila diartikan ke dalam Bahasa Indonesia, maka dapat diartikan menjadi “mencari sampai mendapat kebenaran dengan ketenangan”. Dengan semboyan tersebut, setiap anggota Merpati Putih diharapkan dapat menyelaraskan hati dan pikiran dalam segala tindakannya di kehidupan sehari-hari. Selain semboyan tersebut, Merpati Putih juga memiliki motto yang berbunyi “Sumbangsihku tak berharga, namun keikhlasanku nyata”. 5. Silat Tapak Suci Putera Muhammadiyah Aliran pencak silat yang kelima adalah Tapak Suci. Pencak silat Tapak Suci pada dasarnya merupakan seni bela diri yang dibentuk secara khusus sebagai bagian dari organisasi masyarakat Islam Muhammadiyah. Sebagai salah satu organisasi otonom Persyarikatan Muhammadiyah, Aliran ini berlandaskan kuat pada akidah Islam agar senantiasa dapat mengajarkan tuntunan ajaran Islam, yakni dengan mengindahkan hukum-hukumnya dan melaksanakan ibadahnya. Maka dari itu, Tapak Suci mengharuskan seluruh anggota atau kadernya yang memiliki niat untuk belajar bela diri sungguh-sungguh harus beragama Islam. Selain itu, anggota Tapak Suci secara otomatis dan harus bersedia menjadi anggota dari Muhammadiyah. Dua syarat tersebut tentu saja sesuai dengan tujuan Tapak Suci sendiri dalam rangka menghimpun anggota Muhammadiyah sebanyak mungkin. Tujuan dari Tapak Suci sendiri adalah menciptakan proses belajar ilmu pencak silat yang bersih dari ilmu kesesatan atau syirik. Bersamaan dengan mengenal sekaligus menghafal gerakan atau jurus dari Tapak Suci, setiap kader juga dilakukan pembinaan mengenai penguatan akidah, akhlak atau moralitas dalam pergaulan, ketahanan mental, dan tentu saja kepemimpinan. 6. Pencak Silat Cimande Terakhir, aliran pencak silat di Indonesia yang keenam berasal dari daerah Jawa Barat yaitu Cimande. Pencak silat Cimande merupakan sebuah seni bela diri yang berkembang dari Kampung Cimande, Caringin, Kabupaten Bogor. Salah satu tokoh terkenal yang mengembangkan aliran pencak silat sejak dulu adalah Abah Khaer. Seni bela diri ini terkenal sebagai aliran pencak silat yang menjunjung tinggi nilai-nilai, norma-norma dan perilaku yang diwariskan oleh leluhur Cimande. Dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, keluarga besar pencak silat Cimande terdapat Taleq atau kode etik yang harus ditaati dan ditepati oleh seluruh anggotanya. Di antara isi Taleq atau kode etik pencak silat Cimande, yaitu harus taat kepada Allah dan Rasul-Nya, tidak boleh melawan kepada ibu dan bapak serta orang yang sudah tua, tidak boleh melawan guru dan ratu atau pemerintah, dan lain sebagainya. C. Tujuan Pencak Silat Setelah mengetahui berbagai informasi tentang sejarah pencak silat sekaligus beberapa aliran yang dijelaskan di atas, dapat kita pahami bahwa seni bela diri ini merupakan salah satu warisan budaya leluhur yang patut untuk dilestarikan kepada generasi penerus. Nah, berikut ini adalah lima tujuan yang perlu kita ketahui dari proses belajar dan melestarikan pencak silat di Indonesia. Beberapa tujuan tersebut, antara lain sebagai berikut 1. Mengembangkan Pendidikan Mental dan Spiritual Selain memiliki tujuan untuk melakukan pengembangan diri dalam hal seni, olahraga, dan bela diri, pencak silat juga turut menjadi bagian dalam pembelajaran sekaligus pengembangan mental dan spiritual para anggotanya. Hal ini sesuai dengan proses belajar yang mengajarkan tentang kepercayaan terhadap keberadaan Tuhan. Pencak silat di Indonesia sendiri mendidik para anggotanya untuk percaya terhadap keberadaan Tuhan. Berdasarkan hal itu, tentu saja akan sangat membantu membentuk kepribadian yang positif, mulai dari meningkatnya ilmu agama hingga sikap positif dalam bersosialisasi. Misalnya saja seperti, sikap tenggang rasa, disiplin, ksatria, dan lain sebagainya. 2. Mengembangkan Aspek Bela Diri Kemudian, tujuan berikutnya dari pencak silat adalah untuk melakukan pengembangan terhadap diri, terutama dari aspek bela diri. Pasalnya, pencak silat pada dasarnya termasuk ke dalam jenis seni untuk bela diri. Maka dari itu, jenis bela diri ini bisa digunakan ketika dibutuhkan untuk menolong diri sendiri dari tindak kriminal sekaligus menolong orang lain pada saat menjadi korban tindak kriminal atau kejahatan. Kita tahu bahwa hampir semua gerakan yang terdapat dalam pencak silat memiliki tujuan untuk menguatkan badan. Seperti halnya pada saat melakukan teknik kuda-kuda, tentu saja hal ini sangat membantu dalam menguatkan kaki. Selain itu, pencak silat juga bisa digunakan untuk menyerang, seperti menerapkan teknik menendang. 3. Mengembangkan Aspek Seni Selanjutnya, pencak silat bertujuan agar setiap anggotanya mampu mengembangkan seni tradisional khas bangsa Indonesia. Tak heran, pada setiap gerakan pencak silat akan ditemukan gerakan yang harmonis, luwes, dan juga elok untuk dipandang. Pada zaman sebelum merdeka, pencak silat sering kali menjadi salah satu bagian dari seni pertunjukan. Berbagai gerakan pada dasarnya merupakan hasil kombinasi dari berbagai unsur yang memuat keindahan, misalnya saja seperti unsur wiraga, wirama, dan juga wirasa menjadi satu kesatuan yang utuh. Alhasil, gerakan pencak silat memiliki perbedaan yang cukup jelas antara aliran satu dengan aliran yang lain, akan tetapi tetap saling melengkapi. 4. Pengembangan Olahraga Apabila dilihat dari aspek pengembangan keolahragaan, pencak silat memiliki tujuan meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani. Selain itu, aliran seni bela diri ini juga menjadi seseorang untuk lebih mudah dalam mempelajarinya, misalnya saja untuk Memiliki pikiran jernih dan juga selalu positif dalam banyak hal. 5. Pengembangan Pendidikan Sementara itu, tujuan pencak silat yang terakhir sebagai salah satu jalan untuk pengembangan pendidikan. Hal ini disebabkan pencak silat akan membantu menguasai suatu keterampilan sekaligus akan sangat membantu dalam upaya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Tidak hanya itu, gerakan pencak silat mengandung berbagai makna sehingga dapat memuat unsur terkait pendidikan. Beberapa unsur pendidikan ini antara lain, unsur agama, seni, olahraga, dan lain sebagainya. Demikian pembahasan tentang sejarah pencak silat, aliran pencak silat, dan tujuan dari pencak silat. Sebagai salah satu warisan dari leluhur bangsa Indonesia, hampir setiap aliran pencak silat menyimpan berbagai tujuan yang bisa digunakan untuk bekal dalam kehidupan sehari-hari. ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Manusia dan budaya merupakan dua hal yang tak terpisahkan, keduanya secara bersama-sama menyusun kehidupan dan saling bergantungan. Terlebih peradaban manusia yang semakin maju saat ini merupakan hasil dari adanya kebudayaan, sehingga manusia tak akan sanggup bila hidup tanpa kebudayaan. Sebagai manusia yang berbudaya, kita dapat memahami jika kebudayaan layaknya sebuah pedoman bagi manusia dalam menghadapi kehidupan. Namun sejatinya manusia adalah pencipta dan pengguna kebudayaan itu sendiri, oleh sebab itu sebuah kebudayaan tak akan tumbuh jika tak ada manusia yang menciptakannya, dan juga tak akan bertahan apabila tak ada manusia yang menggunakan, mewariskan dan Indonesia yang tersebar dari sabang hingga merauke membuktikan betapa istimewa dan indahnya bangsa kita. Tidak hanya sumber daya alamnya saja yang melimpah, namun keberagaman budaya yang begitu banyaknya menjadi salah satu penunjang nasionalisme bagi masyarakat Indonesia. Hal tersebut dibuktikan dalam hasil laporan sensus penduduk tahun 2010 oleh Badan Pusat statistik BPS dimana Indonesia terdiri dari suku bangsa dengan kebudayaan yang berbeda-beda di tiap wilayahnya 2020.Tak heran jika Indonesia dikenal sebagai negara yang berbudaya, karena tanah air kita memang disatukan oleh ragam budaya. Dan hebatnya, meski banyak sekali perbedaan budaya yang dimiliki warga Indonesia, kita masih dapat saling hidup berdampingan di bawah naungan pancasila. Disisi lain, keberagaman budaya yang berkembang di Indonesia seolah menjadi daya tarik tersendiri, sehingga tak mengherankan jika kini budaya Indonesia telah banyak digemari dan dipelajari oleh bangsa asing. Pencak silat sebagai warisan kesenian bela diri tradisional merupakan salah satu contoh buah hasil cipta masyarakat dan budaya di Indonesia. Adapun menurut Eddie Marzuki Nalapraya, selaku mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta dan Bapak Pencak Silat Dunia, mengatakan bahwa kesenian bela diri yang juga merupakan cabang olahraga ini berasal dari dua daerah di Indonesia, yakni Minangkabau di Sumatra Barat, dan Cimande di Jawa Barat. Meski berasal dari kedua daerah tersebut, pencak silat tidak berhenti mengalami perkembangan dikarenakan setiap daerah memiliki perguruan dan aliran silatnya yang beragam dan mempunyai ciri khas tersendiri di setiap daerahnya, misalnya silat Tapak Suci, Pagar Nusa, Perisai Diri, hingga Persaudaraan Setia Hati, dll 2021. Dengan banyaknya aliran ini membuktikan bahwa seberapa besarnya kekayaan budaya yang ada di Indonesia. Adapun pencak silat juga cukup dikenal di beberapa negara tetangga, seperti Filipina, Malaysia, Brunei, Singapura, dan juga Thailand Kumaidah, E. 2012. Faktanya pencak silat termasuk dalam cabang olahraga yang dipertandingkan di ajang internasional dan menjadi aset bangsa Indonesia yang patut kita banggakan karena telah banyak sekali mengharumkan nama bangsa ini dengan pencapaian-pencapaiannya. Salah satu pencapatan yang paling membanggakan dari pencak silat yaitu pada tahun 2019 ketika The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization UNESCO telah mengakui dan menetapkan pencak silat sebagai "Warisan Budaya Tak Benda Dunia" Intangible Cultural Heritage.Tak hanya itu, pada saat penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang, terdapat delapan emas tambahan yang diperoleh dari cabang olahraga pencak silat yang mengantarkan bangsa Indonesia pada peringkat keempat dalam peraihan jumlah medali, dengan mengoleksi sekitar 20 emas 2018. Hal ini tentu sangat berdampak terhadap naiknya popularitas pencak silat secara nasional dan sayangnya di kehidupan modern saat ini eksistensi pencak silat mulai menurun, bahkan perlahan mulai tersingkirkan. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? Hal ini tentu terjadi bukan tanpa alasan, sebab masuknya Indonesia pada era globalisasi menjadi kekuatan dasyat yang mengakibatkan berubahnya pola hidup dan pola pikir masyarakat kini cenderung menilai bahwa budaya lokal terkesan terlalu kaku dan ketinggalan zaman, sehingga kebanyakan dari mereka memilih budaya asing yang dirasa lebih modern dan terkesan praktis. Hal ini diperparah dengan fenomena dimana saat ini minim sekali generasi muda yang mau menekuni dan mempelajari kebudayaan lokal, serta memiliki keinginan untuk mewarisi kebudayaan leluhur mereka sendiri. Merujuk dari fakta yang terjadi, sebagian masyarakat Indonesia cenderung lebih gemar mempelajari bela diri yang berasal dari budaya asing, seperti Taekwondo, Karate, hingga Jujitsu yang dirasa jauh lebih keren. Oleh sebab itu tidak mengherankan jika suatu saat eksistensi pencak silat akan mulai tergantikan atau bahkan mulai punah. Hal ini tentu sangat disayangkan, generasi muda yang seharusnya berperan untuk mengembangkan dan memperkenalkan kebudayaan Indonesia kepada bangsa asing malah cenderung merasa bangga dan keren ketika mengikuti dan menggemari budaya atau hal-hal yang berasal dari bangsa asing, daripada budaya yang berasal dari daerah asal mereka sendiri. Sebagai warga negara Indonesia, sudah sepatutnya bagi kita untuk melestarikan setiap budaya yang diciptakan di atas tanah air ini, karena kemandirian sebuah bangsa dapat dilihat dari bagaimana kemampuan warga-warganya untuk mempertahankan nilai-nilai luhur dan budaya kelebihan yang dimiliki pencak silat sebagai seni bela diri tradisional hingga harus terus dilestarikan? Pada dasarnya pencak silat bukan hanya sebatas gerakan badan atau teknik bertarung saja seperti kebanyakan bela diri. Pencak silat adalah beladiri yang merefleksikan identitas bangsa, serta menjadi sebuah sistem budaya yang memiliki nilai-nilai kesenian, kebatinan, hingga nilai-nilai luhur tradisional didalamnya. Kemudian, pencak silat sebagai bela diri juga dapat menjadi sarana untuk mewujudkan tindakan bela negara dalam rangka memenuhi kewajiban setiap warga negara dalam keikutsertaan untuk menjaga keamanan dengan hal tersebut, pencak silat sejatinya memang lebih berfokus pada bagaimana penggunanya pesilat dapat membela diri mereka dengan memanfaatkan kelemahan lawan. Pencak silat merupakan hasil cipta budaya bangsa yang istimewa karena dalam bela diri ini memberi pengajaran bagi kita untuk dapat menjalin hubungan baik dengan Tuhan, sesama manusia dan juga lingkungan. Pencak silat memang mengajarkan teknik bertarung, namun dalam bela diri ini hal yang terpenting adalah mengajarkan kita untuk dapat menahan diri, mengontrol emosi dan menjaga keharmonisan. Inilah mengapa para pesilat yang baik adalah mereka yang bisa sabar dan mengontrol emosinya saat berhadapan dengan lawan. 1 2 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya Konon, orang-orang bangsa Indonesia memiliki berbagai cara dalam pembelaan diri secara fisik untuk mempertahankan dirinya agar tetap hidup. Selain untuk diri sendiri, mereka melakukan pembelaan juga untuk melindungi kelompoknya. Dan hal ini pun bukan melindungi diri bukan dari musuh berupa manusia, melainkan berupa alam seperti bencana alam yang datang secara tiba-tiba atau serangan hewan yang akan menyerang secara jugaSejarah Gunung LawuSejarah Hari ValentineSejarah GudegSejarah Pencak SilatPencak silat merupakan salah satu jenis kesenian dan juga olahraga yaitu seni bela diri yang berasal dari Asia Tenggara di antaranya Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina, Thailand, dan juga Indonesia Negara kita. Pencak silat ini merupakan tradisi kesenian yang di sebar melalui tradisi Melayu Nusantara. Hingga seiring berjalannya waktu, jenis kesenian bela diri ini juga mulai tersebar ke Negara Vietnam yang disebarkan oleh orang Indonesia. Hingga kini Negara Vietnam melahirkan pesilat-pesilat yang tangguh dan mendirikan organisasi induk pencak silat di Negara Indonesia yang diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia IPSI. Baca juga Sejarah FreeportPencak silat telah tersebar ke seluruh kepulauan Nusantara sejak abad ke-7 Masehi. Namun, sampai sekarang belum ada yang bisa memastikan kapan dan bagaimana asal mula tersebar pencak silat ini. Ada yang mengatakan kalau pencak silat ini tersebar karena adanya keterampilan dari berbagai suku asli di Indonesia. Keterampilan-keterampilan tersebut di antaranya seperti berperang yang menggunakan parang, perisai, dan juga tombak. Contohnya seperti tradisi dan adat di kepulauan Nias yang mana terdapat suku yang bernama suku Nias telah menyebarkan seni bela dirinya sesuai adatnya yaitu dengan menggunakan senjata parang. Yang dipercaya bahwa hingga abad ke-20, suku Nias tidak tersentuh sama sekali oleh budaya Pencak SilatJika ditelisik lebih jauh, sebenarnya pencak silat ini tersebar melalui leluri atau dari mulut ke mulut yaitu secara lisan. Seperti dari guru ke muridnya contohnya. Sehingga tak heran jika kita sulit menemukan sejarah tertulis mengenai pencak silat ini. Baca juga Sejarah Candi KalasanBahkan ada yang mengatakan bahwa sejarah pencak silat ini telah tersebar melalui berbagai kisah seperti beberapa legenda di berbagai daerah, seperti dari daerah satu ke daerah lain dan menyeluruh ke tanah air nusantara. Jadi, tak heran jika dulu di masa kerajaan Majapahit atau Sriwijaya sangat pandai dalam bertarung. Karena mereka semua khususnya para prajurit perang telah disiapkan ilmu pencak silat yang tinggi agar mereka dapat bertarung dengan musuh dengan adalah legenda dari Minangkabau yang mengatakan silat dengan bahasanya yaitu silek’. Masyarakat Minangkabau meyakini bahwa pencak silat ini telah diciptakan oleh Datuk Suri Draja dari Priangan, Tanah Datar yang berada di kaki Gunung Marapipada. Datuk Suri menciptakan dan mulai menyebarkan tradisi silat ini pada abad ke-11. Dan pencak silat pun akhirnya tersebar ke seluruh tanah nusantara termasuk Indonesia. Tanah Nusantara ini di antaranya Indonesia, Myanmar, Malaysia, Brunei Darussalam, sebagian Singapura, dan Negara-negara lainnya yang berada di benua Asia bagian Tenggara. Baca juga Sejarah Candi PenataranLalu, seiring berjalannya waktu, silek atau silat ini mulai dibawa dan dikembangkan ke berbagai Negara yaitu tanah Asia Tenggara oleh para perantauan Minang. Mungkin Anda pernah mendengar kisah Silat Cimande’. Kisah yang menceritakan tentang seorang perempuan yang melakukan silat dengan meniru dua hewan yaitu monyet dan harimau. Dan masih banyak lagi para tokoh silat lainnya. Tentunya di setiap daerah pasti memiliki tokoh silat masing-masing dengan berbagai keahlian dan jurus silat yang dimiliki para tokoh silat daerah atau biasa disebut sebagai pendekar. Para pendekar tersebut contohnya adalah Si Pitung dari Betawi, Hang Tuah, dan Gajah Mada dari Jawa, dan masih banyak lagi pendekar-pendekar sebagai tokoh silat di daerahnya masing-masing yang memiliki keahlian berbeda-beda F. Draeger yang merupakan salah seorang peneliti silat ini telah berpendapat bahwa bukti dari adanya pencak silat ini bisa dilihat dari beberapa artefak senjata yang telah ditemukannya. Senjata-senjata yang ditemukan ini telah dipercaya berasal dari masa klasik yaitu pada masa Hindu-Budha di tanah Nusantara. Bahkan ia juga mengakui terdapat adanya sejarah pencak silat ini melalui relief yang membentuk orang dengan gaya kuda-kudanya di Candi Prambanan dan Candi jugaSejarah candi Gedong SongoSejarah OSISSejarah Candi MendutDraeger menuliskan di bukunya bahwa senjata dan seni pencak silat tidak dapat dipisahkan. Bahkan ia menuliskan bahwa pencak silat bukan hanya olah tubuh saja, melainkan juga harus memiliki hubungan yang erat secara spiritual dengan adat dan kebudayaan di tanah nusantara ini. Hal inilah mengapa pencak silat bukan hanya sebagai cabang olahraga saja, melainkan juga masuk dalam cabang kesenian juga yaitu seni bela diri. Terdapat ilmu beladiri dari Cina dan India dalam Silat – Sheikh Shamsuddin 2005Pendapat tersebut telah dibuktikan karena adanya pengaruh dari kebudayaan Cina dan India pada masa kebudayaan Melayu. Kebudayaan itu telah dibawa oleh para pedagang dan juga para perantau dari India, Cina, dan juga dari Negara-negara lainnya. Baca juga Sejarah RadioPersebaran Pencak Silat Di Tanah MelayuSaat pencak silat mulai tersebar di tanah Melayu, pencak silat pun berkembang dengan berbagai nama dan aliran yang berbeda-beda. Seperti halnya di Malaysia dan Singapura, silat lebih dikenal dengan aliran gayong dan cekak. Di Negara Thailand, pencak silat memiliki nama bersilat’, sedangkan di Negara Filipina diberi nama pasilat’. Walaupun demikian, istilah silat’ lebih dikenal banyak orang di berbagai pelosok Asia Tenggara. Hal inilah yang menyebabkan bahwa pencak silat merupakan tradisi yang tersebar dari Sumatera ke berbagai pencak silat pun mulai tertulis sejak abab ke-14 yang dikarenakan oleh pengaruh dari para penyebar agama di tanah Nusantara atau Nuswantara ini. Pada masa itu, pencak silat menjadi pelajaran utama dalam beragama sebagai perlindungan diri ketika menghadapi perang. Karena pada masa itu, masih terdapat berbagai perang karena perebutan wilayah dan politik juga kekuasaan. Pelajaran bela diri pencak silat pun juga diajarkan di berbagai surau atau mushalla dan juga tempat-tempat agama seperti madrasah dan pesantren. Biasanya mereka berlatih pencak silat setelah atau sebelum mereka mengaji. Itu sebabnya silat diklaim sebagai ilmu bela diri yang merupakan bagian dari latihan spiritual mereka. Dan latihan ini biasa disebut sebagai menyemesta’ atau bersatu dengan alam. Maka, tak heran jika banyak jurus yang dilahirkan dari alam seperti hewan, tumbuhan, bahkan bencana sekalipun. Baca juga Sejarah Olahraga di IndonesiaHingga seiring berjalannya waktu, pencak silat mulai dijadikan ilmu pendidikan bukan hanya sebagai bela diri melainkan juga sebagai bela Negara dalam mengadapi musuh dari Negara lain. Yang awalnya pencak silat ini hanya sebagai ilmu bela diri dan seni tradisi kebudayaan ini, pencak silat telah diakui sebagai budaya suku Melayu yang terdiri dari daerah pesisir pulau Sumatera dan Semenanjung Malak, juga berbagai suku lainnya yang menggunakan lingua franca bahasa pegaulan Melayu di berbagai daerah seperti Jawa, Bali, Kalimantan, Sulawesi dan pulau-pulau lainnya yang berada di lingkaran Nusantara. Baca juga Sejarah Jembatan AmperaSeni bela diri pencak silat mulai berkembang dan terus berkembang hingga terbentuk menjadi beberapa organisasi pencak silat di Nusantara yang di antaranya adalah Ikatan Pencak Silat IPSI yang berada di negara Indonesia, Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia PESAKA yang berada di Negara Malaysia, Persekutuan Silat Singapore PERSIS yang berada di Negara Singapore, dan Persekutuan Silat Brunei Darussalam PERSIB yang berada di Negara Brunei Darussalam. Maka tak heran jika mulai tumbuh dan terbentuk berbagai bahkan puluhan perguruan pencak silat di belahan dunia lainnya seperti Negara Amerika Serikat dan kini, pencak silat yang awalnya hanya sebagai ilmu bela diri yang tergolong ilmu spiritual dan seni tradisi saja, kini pencak silat telah diklaim secara resmi masuk dalam cabang ilmu olah raga hingga berskala internasional. Dan pada akhirnya pencak silat pun masuk dalam pertandingan SEA jugaSejarah Lagu Indonesia RayaSejarah CaturSejarah Kota Tua JakartaPerkembangan Pencak Silat di DuniaPada abad ke-20 Masehi, pencak silat semakin berkembang pesat hingga mendunia dan telah resmi menjadi cabang ilmu olahraga kompetisi yang di bawahi oleh Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa PERSILAT atau The International Pencak Silat Federation. Sehingga, pencak silat telah dipromosikan oleh PERSILAT ke berbagai Negara hingga ke lima benua agar pencak silat masuk dalam cabang olahraga yang dapat dijadikan cabang olahraga yang masuk dalam Olimpiade. Sehingga dengan kata lain, PERSILAT telah mempromosikan pencak silat ini untuk dijadikan kompetisi olahraga berskala internasional. Sehingga terdapat ketentuan dan kebijakan bahwa anggota yang mengikuti kompetisi pencak silat internasional ini merupakan anggota yang telah diakui oleh dari itu, beberapa federasi pencak silat telah bekerjasama dengan PERSILAT untuk mendirikan Federasi Pencak Silat Eropa. Federasi tersebut telah menghasilkan Kejuaraan Dunia Pencak Silat pertama di luar Asia pada tahun 1986 yang menggunakan tempat di kota Wina Negara Austria. Baca juga Sejarah Runtuhnya Bani UmmayahPencak silat mulai diperkenalkan sebagai bagian dari program pertunjukkan Asian Games pada tahun 2002 yang diselenggarakan di kota Busan Negara Korea Selatan. Asian Games tersebut merupakan Asian Games pertama kali yang memasukkan pencak silat sebagai bagian dari program acara tersebut. Dan pada bulan Desember 2002 merupakan Kejuaraan Pencak Silat Dunia terakhir yang diadakan di kota Penang Negara Malaysia. Baca juga Sejarah Burung GarudaPERSILAT bukan hanya berusaha memasukkan pencak silat sebagai pertandingan olahraga saja, melainkan juga mengupayakan untuk tidak melupakan tradisi lama dengan memperkenalkan beberapa aliran tua yang salah satunya adalah Silek’ ke berbagai Negara di belahan dunia. Dan aliran-aliran atau berbagai gaya yang disebarkan ada ratusan bahkan ribuan yang berhasil diajarkan dan diperkenalkan di berbagai perguruan Negara-negara dalam Pencak SilatSeperti pada cabang ilmu lainnya, bahwa pencak silat juga memiliki berbagai istilah yang perlu diketahui sebagai pemahaman ilmu bela diri pencak silat ini. Berikut ini adalah beberapa istilah dalam pencak silat. Baca juga Sejarah Alat Musik Angklung1. Sikap dan GayaPencak silat merupakan ilmu bela diri dan juga kesenian tradisi yang menggunakan banyak sikap atau posisi dan juga berbagai gerakan organ tubuh seperti badan, tangan, dan kaki. Maka tak heran jika kita sering melihat para pesilat yang memiliki banyak gerak dan posisi saat menghadapi lawan. Bahkan gerakan dan posisi ini berubah-ubah sesuai dengan alur pertandingan dan juga gerak-gerik lawan hingga menemukan titik kelemahan lawan. Jika mereka telah menemukan titik lemah lawan, maka mereka tidak tanggung-tanggung menyerang dengan gerakan cepat agar lawan lengah dan dapat LangkahLangkah merupakan ciri khas yang utama dalam seni pencak silat. Seorang pesilat yang benar tentunya selalu memperhatikan langkahnya dan lawannya dalam pertandingan. Karena hal ini sangatlah penting bagi mereka dalam sebuah pertandingan. Langkah pada pencak silat pada umumnya menggunakan Langkah Tiga’ dan Langkah Empat’. Baca juga Sejarah Gitar3. Teknik atau BuahTentunya di dalam pencak silat pasti juga terdapat teknik atau buah. Teknik ini pun terbagi menjadi dua golongan yaitu teknik bertahan dan teknik menyerang. Kenapa teknik ini juga dinamakan buah? Hal ini merupakan istilah tradisional yang sering digunakan oleh para pesilat terdahulu. Karena teknik dalam pencak silat disamakan dengan buah. Pada umumnya, para pesilat menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut, dan telapak kaki dalam teknik menyerang mereka. Dan teknik umum itu di antaranya adalah tendangan, pukulan, sandungan, mengunci, sapuan, menahan, melempar, mematahkan tulang sendi, dan lain JurusTentunya Anda sering mendengar jurus harimau, jurus, ayam, jurus monyet dan sebagainya dalam ilmu bela diri pencak silat ini. Ya, karena di dalam pencak silat, seorang pesilat sejati dan pesilat kuat harus menguasai minimal satu jurus. Itu sebabnya, mereka selalu menggunakan jurus dalam bertanding menghadapi lawannya. Pada umumnya para pesilat menggunakan berbagai jurus dengan menirukan gerakan-gerakan hewan dalam teknik menyerang maupun bertahan. Jurus merupakan rangkaian gerakan dasar pada bagian tubuh atas maupun dasar inilah yang nantinya digunakan sebagai acuan dalam menguasai berbagai teknik lanjutan pencak silat yang dinamakan buah’, saat dilakukan dalam berlatih sendiri maupun berpasangan. Bahkan dalam pencak silat juga terdapat istilah Dasar Pasan’. Dasar Pasan merupakan aliran dalam seluruh tubuh. Maka tak heran jika pencak silat ini ada yang mempercayai menggunakan ilmu kebatinan atau jiwa dalam ini juga dapat dibuktikan bahwa pencak silat dulunya merupakan salah satu cabang ilmu yang melibatkan spiritual seseorang. Sehingga tidak sembarang orang bisa menggunakan jurus dalam pencak silat, karena hanya orang-orang tertentu saja dan bijak menggunakannya saja yang dapat menggunakan jurus-jurus dalam pencak silat. Bahkan pada umumnya, jurus-jurus terbentuk ketika para pesilat mengamati binatang liar saat sedang bertengkar, lalu mereka memperhatikan gerakan, dan mempelajari gerakan dan menirukan gerakan dari binatang liar. Di sinilah terjadinya berbagai jurus yang sering menggunakan nama jugaSejarah Islam di IndonesiaCandi Peninggalan BudhaCandi Peninggalan Agama HinduAspek dan Bentuk Pencak SilatDi dalam pencak silat terdapat empat aspek utama yang perlu diketahui yaitu di antaranya1. Aspek Mental SpiritualHanya orang yang bijak dan arif saja yang dapat menggunakan ilmu pencak silat secara sempurna. Karena pencak silat ini sebenarnya mengajarkan manusia untuk manusia. Dalam arti sederhanya yaitu membangun dan mengembangkan kepribadian yang luhur dan mulia dalam diri. Bahkan dipercayai bahwa konon, seseorang yang ingin belajar pencak silat harus melewati berbagai tahap seperti semedi atau bertapa. Sehingga dapat dikatakan bahwa aspek yangt pertama ini merupakan aspek yang melibatkan jiwa dan kebatinan seseorang untuk mencapai ilmunya dalam ilmu pencak Aspek Seni BudayaSeperti yang dikatakan sebelumnya bahwa pencak silat pada dasarnya merupakan ilmu seni tradisi yang melibatkan adat dan kebudayaan setempat. Sehingga dapat dikatakan bahwa pencak silat ini merupakan salah satu seni permainan yang berbudaya. Dan budaya merupakan aspek yang sangat penting dalam ilmu pencak silat. Maka dari itu terdapat kata Pencak’ dalam pencak silat, karena arti dari kata pencak’ merupakan tarian yang diiringi music dan mengenakan busana tradisional. Sehingga, pencak silat ini tak heran jika memiliki banyak gerakan dalam ilmunya. Baca juga Sejarah Sepak Bola3. Aspek Bela DiriIstilah silat’ inilah yang membawa ilmu pencak silat ke dalam aspek bela diri. Seorang pesilat harus dapat menguasai ilmu bela diri dalam pencak silat, karena hal ini merupakan aspek kemampuan teknis dalam pencak Aspek Olah RagaHal inilah yang membawa pencak silat merupakan sesuatu yang melibatkan fisik atau tubuh. Sehingga bukan hanya otak dan batin saja yang digunakan dalam pencak silat, melainkan juga menggunakan fisik dan tubuh yang kuat dalam menghadapi lawan. Pesilat haruslah sering olah tubuhnya agar tubuhnya dapat tumbuh dengan kuat dan baik dan tidak mudah dikalahkan oleh lawan main saat pertandingan nanti. Aspek olah raga ini meliputi jurus, yang berupa tungga maupu ganda atau regu. Baca juga Sejarah Benua AmerikaTerdapat empat aspek dalam pencak silat yang membuat bentuk dan gaya yang berbeda-beda di setiap tempat perguruan atau padepokan. Hal itu tergantung aspek mana yang akan ditekankan pada padepokan tersebut. Karena setiap padepokan tentunya memiliki keyakinan yang berbeda-beda untuk menentukan aspek mana yang digunakan. Hal ini sesuai dengan kebijakan dan tujuan padepokan tersebut adanya padepokan yang menerapkan jurus harimau dan monyet. Hal ini mungkin mereka menekankan pada aspek olah raga karena menggunakan fisik dalam bertarung pada umumnya. Walaupun ada juga yang berpendapat bahwa olah raga seperti fisik dan pernapasan merupakan aspek utama dalam mengembangkan ilmu pencak silat. Namun, aspek inilah yang membuat pencak silat menjadi terkenal hingga ke berbagai Negara hingga ke benua Eropa. Baca juga Sejarah Benua AtlantisYa, walaupun banyak yang mengatakan kalau ketika pencak silat ini mulai diklaim di ilmu olahraga, pencak silat mulai menghilangkan pokok atau pakem dari pencak silat itu sendiri. Dengan adanya pendapat itulah banyak praktisi pencak silat yang mengupayakan pencak silat ini tetap berfokus pada sisi tradisional dan spiritual yang membuat para pesilat lama tidak Pencak SilatKarena pencak silat mulai berkembang seiring berjalannya waktu, maka mulai terbentuklah berbagai organisasi pencak silat yang di antaranyaPERSILAT Persekutuan Pencak Silat Antara BangsaIPSI Ikatan Pencak Silat IndonesiaFP2STI Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional IndonesiaPESAKA Malaysia Persekutuan Silat Kebangsaan MalaysiaPERSISI Persekutuan Silat SiungaporeEPSF European Pencak Silat FederationMenurut PERSILAT, organisasi yang terdaftar secara resmi, terdapat 33 organisasi pencak silat yang berdiri di berbagai Negara seluruh dunia. Baca juga Sejarah Benua AntartikaItulah sejarah singkat mengenai Pencak Silat yang perlu Anda ketahui. Perlu mengetahui sejarah agar kita dapat memprediksi masa depan. Pun juga dengan sejarah pencak silat agar kita memahami bahwa pencak silat bukanlah cabang ilmu seni maupun olahraga sembarangan. Ilmu ini perlu pemahaman yang kuat agar tidak dijadikan sebagai bahan ilmu yang disalahgunakan. Bijaklah dalam menggunakan suatu ilmu, maka ilmu tersebut akan melindungimu dari mara bahaya.

banyak orang yang meyakini bahwa pencak silat diciptakan oleh orang